Yang terjadi saat stres
§ Hypothalamus memberi sinyal kepada kelenjar adrenal untuk memproduksi
lebih banyak hormon adrenalin dan kortisol untuk dilepaskan ke dalam pembuluh
darah. Hormon-hormon ini mempersiapkan seseorang untuk bereaksi cepat dan
efektif dalam mengatasi tekanan pada saat itu.
§ Hormon-hormon ini meningkatkan kerja jantung, bernafas lebih cepat,
tekanan darah dan metabolisme. Pembuluh darah melebar agar lebih banyak darah
yang mengalir ke otot, sehingga otot tubuh kita waspada.
§ Liver melepaskan glukosa yang disimpannya untuk meningkatkan energi
tubuh.
§ Keringat diproduksi untuk mendinginkan tubuh. Reaksi natural ini dikenal
dengan nama respon stres. Apabila bekerja dengan benar, respon stres ini
meningkatkan kemampuan seseorang untuk tampil dengan baik di bawah tekanan.
Contohnya, seseorang dalam keadaan stres dan panik dapat mengangkat beban berat
yang dalam keadaan biasa dia tidak kuat melakukannya.
Stres berkepanjangan
Sebenarnya hormon-hormon dalam tubuh
bekerja dengan sangat seimbang. Jumlah yang tepat dari setiap hormon akan
menghasilkan hal yang positif. Jika stres itu hanya sebentar, sedikit
aliran adrenalin itu baik dan tak membahayakan. Tetapi jika stres jangka
panjang dan menetap dapat menyebabkan masalah.
Misalnya, jika seseorang hidup bertahun-tahun dalam kemarahan yang tak terselesaikan terhadap pasangannya, aliran adrenalin dapat menjadi berlebihan. Atau jika seseorang yang bekerja selama bertahun-tahun di bawah seorang bos atau sistem yang membuat dia merasa tak berdaya dan dilecehkan, orang tersebut dapat mengalami kemarahan berkepanjangan atau perasaan berada dalam bahaya. Stres emosional jangka panjang ini menyebabkan aliran hormon adrenalin dan kortisol secara terus-menerus masuk ke dalam darah, dan aliran tersebut memiliki dampak merusak bagi tubuh.
Apakah kadar adrenalin yang tinggi berbahaya?
Misalnya, jika seseorang hidup bertahun-tahun dalam kemarahan yang tak terselesaikan terhadap pasangannya, aliran adrenalin dapat menjadi berlebihan. Atau jika seseorang yang bekerja selama bertahun-tahun di bawah seorang bos atau sistem yang membuat dia merasa tak berdaya dan dilecehkan, orang tersebut dapat mengalami kemarahan berkepanjangan atau perasaan berada dalam bahaya. Stres emosional jangka panjang ini menyebabkan aliran hormon adrenalin dan kortisol secara terus-menerus masuk ke dalam darah, dan aliran tersebut memiliki dampak merusak bagi tubuh.
Apakah kadar adrenalin yang tinggi berbahaya?
§ Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan dapat meningkatkan detak
jantung dan tekanan darah sehingga detak jantung menjadi lebih cepat dan
tekanan darah tinggi. Hal ini tidak baik.
§ Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan juga dapat menyebabkan
peningkatan trigliserida yang adalah lemak di dalam darah, dan peningkatan gula
darah. Ini juga tidak baik.
§ Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan dapat juga menyebabkan
darah membeku lebih cepat (yang menyebabkan terjadinya plak), tiroid menjadi
terlalu dirangsang, dan tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol. Semua
pengaruh ini, jika berkepanjangan, secara potensial mematikan.
Bagaimana dengan hormon
kortisol yang berlebihan?
§ Ketika tubuh melepas adrenalin ke dalam sistem, tubuh juga melepas
hormon yang disebut kortisol. Kadar kortisol yang tinggi dan berkepanjangan
dapat menyebabkan kadar gula darah dan insulin meningkat dan tetap bertahan
pada tingkat tinggi.
§ Kadar trigliserida meningkat dalam aliran darah dan dapat tetap bertahan
pada tingkat tinggi. Kadar kolesterol juga dapat meningkat dan tetap pada
tingkat tinggi.
§ Terlalu banyak kortisol dapat meningkatkan berat badan dan menghasilkan
kegemukan yang menetap, khususnya bagian tengah tubuh.
§ Terlalu banyak kortisol dalam tubuh dapat mengurangi kalsium, magnesium
dan potasium dalam tulang. Itu dapat menyebabkan kerapuhan tulang
(osteoporosis).
§ Sebagai tambahan terlalu banyak kortisol dapat menyebabkan tubuh menahan
sodium (garam) yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
§ Peningkatan kadar kortisol secara kronis akan menyebabkan gangguan
fungsi kekebalan tubuh, dan tanggapan kekebalan tubuh yang salah telah
dikaitkan dengan berbagai macam penyakit.
Kesimpulannya adalah, bila stress karena
factor emosi terus berlangsung dan mencapai level kronis, maka tubuh akan mulai
rusak dan muncul berbagai macam penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar