Jumat, 12 Februari 2016

LGBT ITU PENYAKIT DAN BISA DISEMBUHKAN !!!!!



Akhir-akhir ini berita tentang LGBT cukup mengundang kontroversi di muka bumi. Khususnya di media sosial. Ada yang pro ada juga yang kontra dengan argumen masing-masing. Pada artikel ini saya tidak akan membahas tentang pro kontra tersebut karena masing-masing mempunyai argumen dan saya tidak tertarik untuk mengomentari hal tersebut. Karena dasar keilmuan saya yang mungkin belum cukup akan hal itu, takutnya malah menjadi kontroversial hehehehe....

Yang saya mau bahas kali ini adalah tentang LGBT sebagai penyakit PSIKIS bukan sebagai takdir atau bawaan lahir. Saya berani membahas ini karena saya sudah menangani puluhan LGBT di praktik saya dengan hasil yang cukup memuaskan. Sebagian besar yang melaporkan hasil terapinya kepada saya mengalami kesembuhan total setelah 1-2 sesi terapi. Ada juga beberapa yang kambuh yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Setelah terapi,mereka tetap bergaul dengan orang-orang yang mempunyai orientasi seks yang menyimpang alias LGBT. Sehingga lambat laun mereka kembali ke pola yang lama.

Semalam saya baru saja menerima pasien BISEKSUAL, seorang pria berumur 40 tahun, sudah beristri dan menikah selama 11 tahun, mempunyai 1 orang anak berumur 10 tahun. Kita sebut saja namanya Agus ( Identitas saya rahasiakan karena kode etik profesi ).
Agus merasa menjadi biseksual itu sejak dia tamat SMU. Sejak SMP dan SMU dia pacaran dengan wanita. Ketika tamat SMU dan mulai kuliah, agus sudah mulai tertarik dan pacaran dengan laki-laki. Agus ketahuan mengalami biseksual itu 7 bulan yang lalu, ketika HP nya ketinggalan di rumah dan istrinya membaca semua BBM,history browsing dan foto-foto yang ada di HP agus. Sontak istrinya menjadi SHOCK...bayangkan saja dia hidup selama 11 tahun bersama laki-laki yang juga suka sesama jenis.

Selama ini yang banyak terjadi khan,para istri  biasa mendapatkan chattingan mesra dan foto-foto wanita di hp suami dan saya yakin ini akan membuat para istri menjadi MARAH se MARAH-MARAHnya...betul?? Nah coba anda bayangkan, kalau yang anda dapatkan itu adalah chattingan mesra dengan laki-laki dan foto-foto pria telanjang di hp suami anda, bagaimana kira-kira perasaan anda??? Itulah yang dirasakan oleh istri Agus. Bukan lagi MARAH tapi merasa JIJIK dengan suami sendiri.

Singkat cerita saya mulai melakukan terapi kepada agus dan langsung menggunakan teknik tertentu untuk berkomunikasi dan bernegoisasi dengan bagian diri agus yang membuat agus tertarik secara seksual kepada laki-laki. Bagian diri ini bernama di Si Nakal. Si nakal ini sudah ada sejak agus berumur 6 tahun. Bagian ini tercipta dalam diri agus ketika agus di minta memegang dan memainkan alat vital seorang mahasiswa laki-laki yang kos di dekat rumahnya. Ketika saya menanyakan tujuan si nakal memberikan perasaan suka kepada laki-laki, dia menjawab agar agus mendapatkan kepuasan. Tujuannya baik tapi caranya salah. Akhirnya saya melakukan edukasi kepada si Nakal bahwa yang dia lakukan ini salah. Saya juga melakukan pendekatan agama dengan mengatakan sebuah hadis  bahwa Rasulullah melaknat 3x lebih besar dibandingkan seorang penzina yang hanya 1x. Saya juga memberikan gambaran tentang syurga dan neraka. Setelah melakukan edukasi, akhirnya si Nakal bersedia untuk mendukung agus menjadi laki-laki Normal tanpa syarat. Malah si Nakal ketakutan setelah saya memberikan gambaran tentang neraka jika dia tetap memberikan perasaan suka sama laki-laki kepada agus hehehehe. Kemudian saya meminta agus membayangkan laki-laki yang sementara tidak berpakaian dan sedang menggoda agus, dan agus merasakan perasaan jijik dan malah tidak mau melihatnya lagi. Hal ini menunjukkan orientasi agus sudah berubah.

Tak terasa 90 menit waktu terapi berlangsung, saya menutupnya dengan sugesti untuk memperkuat perubahan positif dari Agus,kemudian melakukan penguncian agar program tersebut menjadi permanen dalam diri agus.

Setelah terapi agus merasakan tubuhnya terasa ringan, pikirannya tenang dan merasakan kayak ada sesuatu yang lepas dalam dirinya. Ketika pulang saya memberikan PR yang WAJIB dilakukan selama min.30 hari untuk memperkuat perubahan positifnya. Salah satunya adalah, menghindari lingkungannya yang lama.

Sahabat ku, Allah menciptakan manusia pasti takdirnya baik, hanya kadang Nasibnya yang kurang baik. Karena Nasib, ditentukan oleh manusia itu sendiri. LGBT bukanlah suatu Takdir, tapi Penyakit psikis dan sangat bisa disembuhkan. Syarat utama untuk sembuh hanyalah 2 faktor, yaitu faktor Internal berupa motivasi dari diri sendiri dan faktor eksternal berupa dukungan dari lingkungan.

Bagi teman-teman yang mempunyai masalah LGBT dan sudah mempunyai keinginan yang kuat untuk sembuh, hubungi  Profesional Hypnoterapist yang kompeten di kota Anda. Insha Allah mereka bisa membantu untuk kembali ke fitrah anda sebagai manusia


Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar