PERCAYA
TANPA BERTANYA-TANYA
Saya tertarik dengan satu pertanyaan yg
pernah dilontarkan seorang peserta dalam sebuah pelatihan yg saya
selenggarakan. Peserta itu menanyakan,” Pak, apakah seseorang beriman dapat
langsung dikatakan orang yg percaya kepada Tuhan?”
Saya pun menjelaskan,”betapa banyak orang
mengaku beriman,tetapi masih percaya bahwa letak kesuksesan dan kebahagiaannya
bergantung pada tata letak pintu,arah rumah,kemiringan tanah,dan seterusnya.
Atau, mereka mengakui percaya kepada Tuhan tetapi mereka masih percaya juga
ramalan,shio,zodiak dsb. Inilah kenyataannya bahwa orang yg berkeyakinan belum
tentu dapat percaya kepada Tuhan 100%.
Sahabat, mari kita renungkan sejenak
pernyataan berikut. “ Tuhan menciptakan Jantung kita memompa ribuan galon darah
melalui ribuan kapiler di seluruh tubuh kita 24 jam setiap hari. Apakah kita
berpikir ia yg mampu menciptakannya, tidak akan membantu kita menemukan
pasangan yg tepat, menolong kita mendapatkan sebuah rumah atau pekerjaan?
Memiliki iman berarti mengetahui bahwa saya
terus menerus diperhatikan dan dipelihara. Kenyataannya bahwa saya masih bisa
bernafas adalah penegasan bahwa Tuhan belum saya dengan saya.Saya masih
mempunyai lebih banyak pekerjaan yg harus dilakukan dan diselesaikan. Dan, bila
saya masih bisa bernapas, ia akan menyediakan segala sesuatu yg penting bagi
hidup saya.
Iman bukanlah percaya karena kita telah
melihat jawaban doa atau hal-hal yg kita inginkan dengan jelas. Iman berarti
percaya tanpa bertanya-tanya. Disinilah letak bagaimana kita dapat bergantung
pada sang pencipta dengan seutuhnya. Bukan berarti kita tidak perlu berbuat
apa-apa dan hanya berdoa seakan-akan segala sesuatunya bergantung pada manusia.
Ingatlah bahwa Tuhan mempunya peranan besar terhadap keberhasilan kita, karena
bila kita selalu melibatkan NYA, maka DIA akan membuat yg mustahil menjadi
mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar